Archive for Juni, 2009

Juni 10, 2009

Arus Laut

BUMI kita dikelilingi oleh dua lautan yang sangat luas, lautan udara dan lautan air. Keduanya berada dalam keadaan bergerak yang tetap, dibangkitkan oleh energi dari matahari dan gaya gravitasi Bumi. Gerakan-gerakan mereka saling berhubungan. Angin memberikan energinya ke permukaan laut sehingga menghasilkan arus laut, dan arus laut membawa energi panas dari satu lokasi ke lokasi lainnya, mengubah pola temperatur permukaan Bumi dan juga mengubah sifat-sifat fisis udara di atasnya.

Di laut terbuka, air laut digerakan oleh dua sistem angin. Di dekat khatulistiwa, angin pasat (trade wind) menggerakkan permukaan air ke arah barat. Sementara itu, di daerah lintang sedang (temperate), angin barat (westerlies wind) menggerakkan kembali permukaan air ke timur. Akibatnya di samudera-samudera akan ditemukan sebuah gerakan permukaan air yang “membundar”. Di belahan bumi utara, angin ini membangkitkan arus yang bergerak searah jarum jam, sementara itu di belahan bumi selatan dia bergerak berlawanan arah jarum jam.

Arus laut, baik yang di permukaan maupun di kedalaman, berperan dalam iklim di Bumi dengan cara menggerakkan air dingin dari kutub ke daerah tropis dan sebaliknya. Sistem arus global yang mempengaruhi iklim di Bumi ini biasa disebut sebagai Great Ocean Conveyor Belt atau dalam bahasa Indonesia biasa disebut sebagai “Sabuk Arus Laut Dunia”.

Air laut selalu dalam keadaan bergerak. Arus laut bergerak tak ubahnya arus di sungai, gelombang laut bergerak dan menabrak pantai, dan gaya gravitasi bulan dan matahari mengakibatkan naik turunnya air laut dan biasa disebut sebagai fenomena pasang-surut laut. Arus laut tercipta karena adanya pemanasan di beberapa bagian Bumi oleh radiasi sinar matahari. Air yang lebih hangat akan “mengembang”, membuat sebuah kemiringan (slope) terhadap daerah sekitarnya yang lebih dingin, dan akibatnya air hangat tersebut akan mengalir ke arah yang lebih rendah yaitu ke arah kutub yang lebih dingin daripada ekuator.

Berikut ini adalah persebaran arus laut di dunia,

a. Di Samudera Pasifik

1) Di sebelah utara khatulistiwa

(a) Arus Khatulistiwa Utara, merupakan arus panas yang mengalir menuju ke arah barat sejajar dengan garis khatulistiwa dan ditimbulkan serta didorong oleh angin pasat timur laut.

(b) Arus Kuroshio, merupakan lanjutan arus khatulistiwa utara karena setelah sampai di dekat Kepulauan Filipina, arahnya menuju ke utara. Arus ini merupakan arus panas yang mengalir dari utara Kepulauan Filipina, menyusur sebelah timur Kepulauan Jepang dan terus ke pesisir Amerika Utara (terutama Kanada). Arus ini didorong oleh angin barat.

(c) Arus Kalifornia, mengalir di sepanjang pesisir barat Amerika Utara ke arah selatan menuju ke khatulistiwa. Arus ini merupakan lanjutan arus kuroshio, termasuk arus menyimpang (pengaruh daratan) dan arus dingin.

(d) Arus Oyashio, merupakan arus dingin yang didorong oleh angin timur dan mengalir dari selat Bering menuju ke selatan dan berakhir di sebelah timur Kepulauan Jepang karena ditempat ini arus tersebut bertemu dengan arus Kuroshio (terhambat oleh kuroshio). Di tempat pertemuaan arus dingin Oyashio dengan arus panas Kuroshio terdapat daerah perikanan yang kaya, sebab plankton-plankton yang terbawa oleh arus Oyashio berhenti pada daerah pertemuaan arus panas Kuroshio yang hangat dan tumbuh subur.

2) Di sebelah selatan khatulistiwa

(a) Arus Khatulistiwa Selatan, merupakan arus panas yang mengalir menuju ke barat sejajar dengan garis khatulistiwa. Arus ini ditimbulkan atau didorong oleh angin pasat tenggara.

(b) Arus Humboldt atau Arus Peru, merupakan lanjutan dari sebagian arus angin barat yang mengalir di sepanjang barat Amerika Selatan menyusur ke arah utara. Arus ini merupakan arus menyimpang serta didorong oleh angin pasat tenggara dan termasuk arus dingin.

(c) Arus Australia Timur, merupakan lanjutan arus khatulistiwa selatan yang mengalir di sepanjang pesisir Australia Timur dari arah utara ke selatan (sebelah timur Great Barrier Reef).

(d) Arus Angin Barat, merupakan lanjutan dari sebagian arus Australia timur yang mengalir menuju ke timur (pada lintang 30 derajat – 40 derajat LS) dan sejajar dengan garis ekuator. Arus ini didorong oleh angin barat.

b. Di Samudera Atlantik

1) Di sebelah utara khatulistiwa

(a) Arus Khatulistiwa Utara, merupakan arus panas yang mengalir menuju ke barat sejajar dengan garis khatulistiwa. Arus ini ditimbulkan dan didorong angin pasat timur laut.

(b) Arus Teluk Gulfstream, merupakan arus menyimpang yang segera diperkuat oleh dorongan angin besar dan merupakan arus panas. Arus khatulistiwa utara (ditambah dengan sebagian arus khatulistiwa selatan) semula masuk ke Laut Karibia terus ke Teluk Mexiko dan keluar dari teluk ini melalui Selat Florida (sebagai Arus Florida). Arus Florida yang segera bercampur dengan Arus Antillen merupakan arus besar yang mengalir di sepanjang pantai timur Amerika Serikat ke arah timur. Arus inilah yang disebut arus teluk sebab sebagian dari arus ini keluar dari teluk Meksiko.

(c) Arus Tanah Hijau Timur atau Arus Greenland Timur, merupakan arus dingin yang mengalir dari laut Kutub Utara ke selatan menyusur pantai timur Tanah Hijau. Arus ini didorong oleh angin timur (yang berasal dari daerah kutub).

(d) Arus Labrador, berasal dari laut Kutub Utara yang mengalir ke selatan menyusuri pantai timur Labrador. Arus ini didorong oleh angin timur dan merupakan arus dingin, yang pada umumnya membawa ”gunung es” yang ikut dihanyutkan.

(e) Arus Canari, merupakan arus menyimpang dan termasuk arus dingin. Arus ini merupakan lanjutan sebagian arus teluk yang mengubah arahnya setelah pengaruh daratan Spanyol dan mengalir ke arah selatan menyusur pantai barat Afrika Utara.

2) Di sebelah selatan khatulistiwa

(a) Arus Khatulistiwa Selatan, merupakan arus panas yang mengalir menuju ke barat, sejajar dengan garis khatulistiwa. Sebagian dari arus ini masuk ke utara (yang bersama-sama dengan arus Khatulistiwa Utara ke Laut Karibia) sedangkan yang sebagian lagi membelok ke selatan. Arus ini ditimbulkan dan didorong oleh angin pasat tenggara.

(b) Arus Brazilia, merupakan lanjutan dari sebagian arus angin barat yang mengalir ke arah selatan menyusuri pantai timur Amerika Selatan (khususnya Brazilia). Arus ini termasuk arus menyimpang dan merupakan arus panas.

(c) Arus Benguela, merupakan lanjutan dari sebagian arus angin barat, yang mengalir ke arah utara menyusuri pantai barat Afrika Selatan. Arus ini merupakan arus dingin, yang akhirnya kembali menjadi Arus Khatulistiwa Selatan.

(d) Arus Angin Barat, merupakan lanjutan dari sebagian Arus Brazilia yang mengalir ke arah timur (pada lintang 30 derajat – 40 derajat LS) sejajar dengan garis ekuator. Arus ini didorong oleh angin barat dan merupakan arus dingin.

c. Di Samudera Hindia

1) Di sebelah utara khatulistiwa

Arus laut samudera ini keadaannya berbeda dengan samudera lain, sebab arah gerakan arus tak tetap dalam setahun melainkan berganti arah dalam 1/2 tahun, sesuai dengan gerakan angin musim yang menimbulkannya. Arus-arus tersebut adalah sebagai berikut.

(a) Arus Musim Barat Daya, merupakan arus panas yang mengalir menuju ke timur menyusuri Laut Arab dan Teluk Benguela. Arus ini ditimbulkan dan didorong oleh angin musim barat daya. Arus ini berjalan kurang kuat sebab mendapat hambatan dari gerakan angin pasat timur laut.

(b) Arus Musim Timur Laut, merupakan arus panas yang mengalir menuju ke barat menyusuri Teluk Benguela dan Laut Arab. Arus ini ditimbulkan dan didorong oleh angin musim timur laut. Arus yang terjadi bergerak agak kuat sebab di dorong oleh dua angin yang saling memperkuat, yaitu angin pasat timur laut dan angin musim timur laut.

2) Di sebelah selatan khatulistiwa

(a) Arus Khatulistiwa Selatan, merupakan arus panas yang mengalir menuju ke barat sejajar dengan garis khatulistiwa yang nantinya pecah menjadi dua (Arus Maskarena dan Arus Agulhas setelah sampai di timur Madagaskar). Arus ini ditimbulkan dan didorong oleh angin pasat tenggara.

(b) Arus Maskarena dan Arus Agulhas, merupakan arus menyimpang dan merupakan arus panas. Arus ini juga merupakan lanjutan dari pecahan Arus Khatulistiwa Selatan. Arus Maskarena mengalir menuju ke selatan, menyusuri pantai Pulau Madagaskar Timur. Arus Agulhas juga mengalir menuju ke selatan menyusuri pantai Pulau Madagaskar Barat.

(c) Arus Angin Barat, merupakan lanjutan dari sebagian arus angin barat, yang mengalir ke arah utara menyusur pantai barat Benua Australia. Arus ini termasuk arus menyimpang dan merupakan arus dingin yang akhirnya kembali menjadi Arus Khatulistiwa Selatan. (iah/berbagai sumber)

Juni 10, 2009

Materi Hidrosfer

Hidrosfer berasal dari bahasa Yunani yaitu Hidros = air dan Sphere = daerah atau wilayah. Hidrosfer diartikan sebagai perairan yang mengelilingi bumi .

A. SIKLUS HIDROLOGI

Di permukaan bumi air selalu berputar menurut siklus yang terjadi. Siklus hidrologi di bagi menjadi tiga yaitu :

  1. Siklus pendek : yaitu air laut yag munguap, terkondensasi, membentuk awan dan turun hujan dilaut. Intinya air dari laut langsung kembali ke laut.
  2. Siklus sedang : yaitu penguapan air laut, sungai, rawa, atau danau terkondensasi menjadi awan, terbawa kedaratan dan turun hujan lalu mengalir ke selokan, sungai, danau, dan kembali ke laut. Intinya air dari laut, turun di darat, kembali lagi ke laut.
  3. 3. Siklus panjang : Ar laut, dan daratan, termasuk respirasi tumbuh – tumbuhan menguap menjadi awan dan hujan. Air hujan sebagian masuk ke tanah menjadi air tanah, diserap tumbuh – tumbuhan, ada yang turun hujan sebagai salju dan akan mencair sedikit demi sedikit dalam waktu yang lama dan akhirnya kembali ke laut. Intinya air dari laut, turun di puncak gunung turun sebagai air tanah, ke darat dan kembali lagi ke laut.

B. JENIS – JENIS PERAIRAN.

Perairan yang ada di permukaan bumi ada 2 yaitu perairan darat dan peraran laut.. Macam – macam perairan darat sebagai berikut :

  1. 1. Sungai

Adalah air tawar yang mengalir dari sumbernya, menempati bagian permukaan bumi yang lebih rendah  dan bermuara pada laut, danau, atau sungai lain yang lebih besar.

A.Jenis –jenis sungai yang ada sebagai berikut :

a. Berdasarkan sumbernya :

  1. Sungai mata air : sumbernya berasal dari mata air
  2. Sungai hujan : sumbernya berasal dari air hujan
  3. Sungai gletser : sumber airnya berasal dari es yang mencair
  4. Sungai campuran : sumber airnya berasal dari campuran mata air, gletser dan hujan.

b. Berdasar keadaan airnya :

  1. Sungai permanen : sepanjang tahun airnya relatif tetap besar.
  2. Sungai periodik : airnya pada musim hujan banyak sedangkan musim kemarau berkurang.
  3. Sungai episodik : airnya kering pada musim kemarau dan ada pada musim hujan.

c. Berdasarkan struktur lapisan/geologi.

  1. Sungai anteseden : sungai yang dapat mengimbangi pengangkatan batuan yang ilaluinya dan dapat mempertahankan alirannya, karena erosi sungai lebih cepat dibandingkan dengan pengangkatan batuan.
  2. Sungai epigenesa : sungai yang terus menerus mengikis batuan yang dilaluinya secara vertikal sehingga mencapai batuan induknya.

d. Berdasarkan arah alirannya.

  1. Sungai konsekuen : arah alirannya sesuai dengan kemiringan lereng yang dilaluinya.
  2. Sungai subsekuen : arah alirannya tegak lurus dengan sungai konsekuen dan muaranya pada sungai konsekuen.
  3. Sungai obsekuen : arah alirannya berlawanan arah dengan sungai konsekuen ( kemiringan lereng) dan bermuara atau anak sungai subsekuen.
  4. Sungai resekuen : arah alirannya mengikuti kemiringan lereng batuan tetapi bermuara di sungai subsekuen.
  5. Sungai insekuen : arah dan pola alirannya tidak menentu, tidak mengikuti kemiringan lereng,

B. Pola aliran sungai

1.Pola radial (menjari) di bagi menjadi dua :

a. Radial sentrifugal : arah alirannya meninggalkan pusat atau menuruni lereng/kerucut gunung.

b. Radial sentripetal : arah alirannya menuju pusat atau menuju pusat depresi / penurunan.

2.Pola pararel : pola aliran sungai berbentuk sejajar dengan sungai lainnya dan alirannya menyesuaikan dengan kemiringan lereng,

3. Pola rektangular : bentuknya siku – siku atau hampir mendekati siku – siku.

4. Pola trelis : berbentuk sirip daun, terjadi pada pegunungan lipatan.

5.  Pola dendririk : berbentuk seperti pohon dengan cabang – cabangnya.

6. Pola  Anular : pada awalnya merupakan pola radial sentrifugal, kemudian timbul sungai subsekuen, obsekuen dan resekuen.

C. DAS ( daerah aliran sungai)

DAS adalah suatu kesatuan wilayah atau kawasan yang terdiri dari satu sungai induk / besar beserta anak – anak sungainya. Contoh, Das Brantas, Das Bengawan Solo, Das Citarum dan sebagainya.

Das berfungsi sebagai berikut :

  1. Sebagai daerah penangkap air hujan.
  2. Pengendali banjir pada musim hujan
  3. Penyuplai air pada musim kemarau.

Karena fungsi das yang sangat penting maka perlu pelestarian dari kerusakan dan perlu pengelolaan .

D. Meander.

Bentuk dari kelokan–kelokan sungai yang disebabkan oleh pengikisan air sungai di sebut meander. Meander di pengaruhi oleh kekuatan batuan yang dilalui aliran sungai. Dari mender ini bisa terbentuk danau tapal kuda (oxbow lake) , lebih jelasnya amati gambar berikut,

E. Delta.

Delta merupakan pengendapan material hasil erosi yang di endapkan di muara sungai. Besarnya delta tergantung dari jumlah material batuan yang tererosi di daerah hulu sungai. Delta hanya terjadi bila sungai bermuara di pantai yang gelombangnya tidak besar, terutama dipantai utara Pulau Jawa. Delta mempunyai bentuk bermacam–macam, amati gambar berikut.

F. Danau

Danau adalah tempat berkumpulnya air pada cekungan tertentu yang berasal dari air hujan, sungai, gletser, air tanah, maupun mata air, dan sudah ada perbedaan suhu pada air tersebut.

Jenis – jenis danau sebagai berikut :

a. Berdasarkan jenis airnya.

1. Danau air asin: danau yang airnya asin, terletak didaerah panas yang intensitas penguapannya sangat besar. Contoh : Danau Merah.

2. Danau air tawar : danau yang airnya berupa air tawar, terdapat pada daerah basah (banyak hujan). Contoh : danau –danau yang ada di Indonesia ( Danau Toba, Danau Singkarak dan lain – lain)

b. Berdasarkan terjadinya

  1. Danau tektonik : terjadi karena peristiwa tektonik sehingga mengakibatkan turunnya sebagian permukaan bumi sehingga terbentuk suatu cekungan yang terisi air. Contoh: Danau toba, Danau Singkarak dan sebagainya..
  2. Danaua Vulkanik : terjadi karena air tergenang pada lubang bekas kawah gunung meletus. Contoh: Danau Kalimutu (Flores), Danau Kelud (Jawa Timur) dan sebagainya.
  3. Danau Karst : Danau yang terjadi di daerah kapaur. Terjadi akibat pengikisan kapur oleh air. Danau Karst yang berukuran kecil di sebut dolin, sedangkan yang ukuran besar disebut uvala. Contoh: danau ini banyak terdapat di pegunungan kapur Gunung Kidul Yogyakarta.
  4. Danau Glasial : terbentuk akibat dari proses erosi dan pengendapan glasial, sehingga membentk cekungan–cekungan dan terisi air. Contoh: Danau di Norwegia dan Finlandia.
  5. Danau Erosi Sungai : terbentuk dari meander sungai yang sudah sangat lama, sehingga terbentuk danau tapal kuda ( Oxbow lake).
  6. Danau bendungan atau waduk : Danau yang terbentuk karena adanya pembendungan sungai baik dari peristiwa alam maupun oleh manusia. Contoh: Waduk Karang Kates, Waduk Jati Luhur, Danau Laut Tawar (Aceh).

Danau sangat bermanfaat cukup besar bagi kehidupan manusia antara lain :

1. Sebagai sumber irigasi pertanian.

2. Sebagai tempat untuk perikanan air tawar.

3. Pembangkit tenaga listrik ( PLTA ).

4. Obyek pariwisata dan sarana olah raga.

Sedangkan upaya pelestarian danau sebagi berikut :

  1. Mengurangi erosi DAS dengan cara tidak menebang hutan sembarangan, reboisasi atau penghijauan pada tanah yang gundul.
  2. Tidak membuang limbah sampah, baik sampah rumah tangga maupun sampah industri pada perairan.

3. Rawa.

Rawa merupakan dataran rendah yang tergenang oleh air, baik air hujan, air tanah, maupun air sungai, yang merupakan tanah lumpur dengan kadar air cukup tinggi.

a.Ciri – ciri rawa sebagai berikut :

  1. Air bersifat asam karena selalu tergenang air.
  2. Tanaman air banyak menutupi permukaannya.
  3. Airnya keruh dan warna mendekati merah.
  4. Pada dasar rawa terdapat tanaman gambut.

b. Penggolongan rawa :

  1. Berdasar sifat airnya di bagi tiga yaitu : rawa air asin, air tawar, dan air payau.
  2. Berdasar keadaan airnya dibagi menjadi dua yaitu :
    1. Rawa pasang surut : terletak didekat sungai atau pantai yang terpengaruh oleh pasang surut sungai dan pantai.
    2. Rawa genangan: rawa yang selalu tergenang air, airnya bersifat asam.

c. Manfaat rawa :

  1. Untuk menahan dan mengurangi erosi di daerah pasang surut.
  2. Untuk areal pertanian ( sawah pasang surut)
  3. Usaha perikanan darat.
  4. Penghasil kayu bakau.
  5. Untuk pupuk dan bahan bakar dengan melalui proses pengeringan terlebih dahulu ( tanah gambut).

d.Usaha pelestarian rawa

  1. Reboisasi didaerah rawa dengan menanam tanaman air untuk menahan erosi.
  2. Tidak mencemari rawa.
  3. Tidak merusak tanaman yang ada di rawa.

4. Air Tanah.

Air tanah adalah bagian air yang berada  di bawah lapisan tanah dan berada diatas lapisan kedap air. Kedalaman air tanah tidak sama di setiap tempat, hal ini tergantung dari tebal lapisan tanah . Asal air tanah sebagian besar dari air hujan yang meresap ke dalam lapisan tanah..

a. Penggolongan air tanah.

1. Berdasarkan kedalaman airnya :

a. Air tanah dangkal : air tanah yang berada dibawah permukaan tanah dan berada diatas permukaan kedap air ( impermeabel). Air tanah ini disebut juga air freatis, contoh air ini adalah air sumur yang kita pakai sehari – hari

b.Air tanah dalam : air tanah yang berada diantara lapisan kedap air. Contoh air ini adalah air artesis, oase ( di padang pasir)

2. Berdasar asal airnya :

  1. Air vados : sember airnya berasal dari air hujan.
  2. Air Asin  : air tanah yang terdapat dipinggir pantai dan sumber airnya berasal dari resapan air laut.
  3. Air yuvenil : air berasal dari magma dan belum mengalami siklus hidrologi.

b. Manfaat air tanah.

1. Untuk keperluan rumah tangga (mandi, memasak, mencuci dan sebagainya)

2. Untuk keperluan dalam perindustrian.

3. Sebagai cadangan air bersih.

4. Berguna dalam mengikat butiran – butiran tanah.

c. Pelestarian air tanah

  1. Tidak terlalu berlebihan dalam menggunakan air tanah.
  2. Mengurangi kepadatan penduduk dengan cara program keluarga berencana dan transmigrasi.
  3. Tidak merusak hutan dan menggalakkan program penghijauan.
  4. Merencanakan pembangunan yang berwawasan lingkungan.
  5. Mencegah pembuangan limbah, baik limbah rumah tangga maupun limbah industri sehingga tidak mencemari air tanah.

UJI KOMPETENSI

  1. 1. Buatlah gambar DAS di daerahmu dan beri penjelasan tentang kondisi DAS tersebut.
  2. Berikan penjelasan yang kongkrit bagaimana cara pelestarian perairan darat.
  1. 6. Banjir dan dampaknya terhadap lingkungan.

Banjir (nampak Atas)

Sungai merupakan perairan yang banyak mendatangkan manfaat, tetapi jika sungai tidak dijaga kelestariannya atau sudah mengalami kerusakan maka akan mengakibatkan banjir.

a. Penyebab banjir.

  1. Rusaknya hutan dan tanah di daerah hulu sungai / pegunungan.
  2. Pembuangan sampah di daerah hilir sungai.
  3. Pemukiman yang padat sehingga merusak sungai. Sungai terjadi penyempitan akibat kanan kiri sungai dipakai untuk pemukiman.

b. Dampak banjir.

Dampak dari banjir  banyak menimbulkan aspek negatif yaitu : rusaknya lahan–lahan pertanian, bangunan–bangunan, pencemaran lingkungan, dan terjangkitnya beberapa penyakit.

c.Usaha mencegah banjir.

  1. Menjaga kelestarian hutan di daerah hulu.
  2. Pembuatan sistem pertanian yang benar pada lereng pegunungan sehingga tidak menimbulkan erosi tanah.
  3. Normalisasi sungai dengan cara pengerukan bila terjadi sedimentasi yang berlebihan.
  4. Pembuatan tanggul –tanggul dikanan kiri sungai agar tidak meluap bila intensitas air besar.
  5. Pembuatan saluran – saluran kecil untuk memecah aliran sungai besar.
  6. Pembuatan waduk atau bendungan untuk menampung luapan air sekaligus untuk irigasi pertanian.
  7. Di buat pintu – pintu air untuk membagi intensitas air.
  8. Peningkatan kesadaran masyarakat pentingnya perawatan lingkungan.